Sabtu

10 TAHUN, DEBIT SUMBER AIR TURUN 50 PERSEN KERUSAKAN HUTAN MAKIN PARAH

Karanganyar, 3 Mei 2010

Debit sumber mata air di Karanganyar turun hingga mencapai 50 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Hal ini terjadi karena kerusakan hutan akibat penebangan pohon dan alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah lereng barat Gunung Lawu. Kabid Pemulihan Lingkungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam Badan Lingkungan Hidup (BLH) Karanganyar, Sri Sukapti mengungkapkan penurunan debit sumber air ini terjadi di kawasan lereng Gunung Lawu seperti Jenawi, Ngargoyoso, Kerjo, Matesih dan Tawangmangu. “Selama ini wilayah lereng gunung Lawu ini ibarat gentong yang menyediakan air bagi penduduk Karanganyar,” terangnya pekan lalu.

Namun ternyata, dari perhitungannya selama sepuluh tahun terakhir, debit sumber air di wilayah Karanganyar tersebut mengalami penurunan hingga 50 persen. Daerah yang cukup mengkhawatirkan perihal penurunan debit sumber air ini terutama terjadi di wilayah Tawangmangu, Matesih dan Ngargoyoso. Pasalnya, menurut dia, tiga daerah ini menjadi wilayah utama penyangga kebutuhan air di Karanganyar.

Beberapa penyebab turunnya debit sumber air ini ditengarai sebagai akibat dari rusaknya lingkungan hutan di wilayah lereng Gunung Lawu. “Sebagian besar karena penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab dan alih fungsi lahan yang semula ditanami tanaman keras menjadi tanaman berakar pendek seperti sayur-sayuran,” terangnya.

Jika dibiarkan, Sukapti menandaskan persoalan ini akan mempengaruhi jumlah suplai air yang selama ini dibutuhkan oleh penduduk Karanganyar. “Ini akan sangat mengkhawatirkan ke depan jika tidak segera kita perbaiki,” tegasnya. Beberapa upaya, lanjutnya telah dilakukan pihak Pemkab Karanganyar untuk mengembalikan debit sumber air seperti semula. “Kami mulai menanam 7.500 pohon di sekitar sumber mata air di wilayah Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso. Juga menanam 750 pohon di sumber mata air Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu,” jelasnya.

Selain upaya konservasi lahan di wilayah lereng Gunung Lawu, BLH juga telah mulai membuat sumur resapan di kawasan Industri Gondangrejo. “Ada delapan titik sumur resapan dibuat di empat Sekolah Dasar (SD) di Gondangrejo,” tambah Sukapti.

0 komentar: