Written by Kholish Kurniawan
Bila kita pergi ke Grojogan Sewu atau ke Taman Ria Balekambang Tawangmangu kita akan sering menjumpai pedagang bunga yang menjual bunga edelweis atau yang sering disebut bunga abadi. Namun biasanya para pedagang menjual dengan tampilan yang berbeda dengan saat di alam. Seringkali edelweis dijual dalam fas-fas bunga dan warna bunganya sudah diubah aneka warna. Akan tetapi juga ada yang menjual bunga ini dengan warna aslinya tanpa diwarnai.
Edelweis Jawa yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.
Bunga yang sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka. Jika dibiarkan berkembang bunga ini akan tumbuh dengan kokoh dan bahkan dapat digunakan burung-burung untuk bersarang. Akan tetapi saying tidak ada yang membiarkan bunga ini tumbuh tanpa gangguan. Banyak yang mengambil bunga ini dari gunung dengan alasan estetika spiritual atau alasan lain. Para pendaki sering memetik bunga ini dengn alasan untuk kenang-kenangan. Eksploitasi terbesar terhadap bunga ini adalah dengan alasan ekonomi. Banya orang yang pergi ke puncak gunung mengambil bunga ini untuk dijual setelah mereka kembali. Jika eksploitasi ini dilakukan terus menerus tanpa diiringi pelestarian tentu mungkin saja bunga abadi ini tidak lagi abadi karena punah oleh tangan manusia.
Sabtu
BUNGA ABADI MENJADI TIDAK ABADI KARENA KESERAKAHAN MANUSIA
Diposting oleh KHOLISH KURNIAWAN di 06.27
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar