Sabtu

TANAH BANTARAN BENGAWAN SOLO TERKIKIS

Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, tanah di pinggir Sungai Bengawan Solo terkikis. Pengikisan tanah itu antara lain terjadi di Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Lantaran tanah sering dikikis arus sungai, tebing sungai pun ambrol.
Salah satu lahan tanah yang terkikis itu yakni milik Tanto Wiharjo, 75, warga Dusun Dalon RT 3/RW IV Desa Sroyo, Jaten. Sepekan yang lalu, tebing pinggir sungai itu ambrol. Padahal, di atas tebing itu tertanam puluhan batang bambu. Untungnya, bambu-bambu itu tidak terbawa arus sungai Bengawan Solo. ”Nanti bambunya akan saya ambil kalau arus sungainya sudah tidak deras,” kata Tanto di rumahnya, Kamis (6/5). Tanto memperkirakan, penyebab ambrolnya tanah miliknya itu karena tergerus arus sungai Bengawan Solo. Apalagi, penggerusan itu berlangsung cukup lama. Setiap kali sungai meluap, beberapa hari kemudian biasanya ada tanah yang ambrol. ”Bambu itu dulu saya tanam di tanah bagian atas, tapi lama-lama tanahnya turun ke pinggir sungai,” ujar Tanto. Di lokasi lain, air sungai juga mengikis tanah warga setempat. Bahkan pengikisan itu hingga mendekati rumah warga. Jarak antara pondasi rumah dengan tebing sungai tidak lebih dari dua meter. Menurut seorang warga Dusun Dalon, Budi, Jika pengikisan terus terjadi, bisa merubuhkan pondasi rumah warga. Namun Budi mengatakan, hingga saat ini tidak ada rumah warga yang menjadi korban. Beberapa kali ia dan sejumlah warga lainnya menanami tanah di pinggir sungai itu dengan bibit pohon. ”Tapi penanaman itu percuma, karena sebelum pohon itu tumbuh, sudah lenyap terbawa arus sungai,” ungkap Budi. Budi menunjukkan sejumlah bambu yang masih tersangkut di dasar sungai. Bambu itu, kata dia, adalah bukti sisa ambrolnya tanah beberapa bulan yang lalu. Sampah-sampah yang terbawa arus sungai, banyak yang tersangkut di batang-batang bambu. Akibatnya, bau sampah menyengat hingga ke perumahan penduduk. ”Yang paling menyengat itu kalau ada bangkai-bangkai binatang seperti ayam, bebek maupun yang lain,” kata Budi.

0 komentar: