Sabtu

JADWAL SUPER PADAT, PENDATAAN SEMPAT MOLOR

Karanganyar, 5 Mei 2010

Siapa saja ibu yang tinggal di rumah ini?” tanya petugas sensus penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar kepada Bupati Karanganyar, Rina Iriani. “Yang tinggal saya, suami saya, Toni Haryono dan putri saya, Cantika Dewi Larasati,” jawab Rina.

Pertanyaan pembuka ini mengawali proses tanya jawab selanjutnya yang dikemukakan oleh petugas sensus penduduk dari BPS Kabupaten Karanganyar kepada Rina di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (3/5). Pendataan keluarga Bupati Bumi Intanpari ini spesial karena BPS turun dengan kekuatan penuh dan dipimpin langsung oleh Kepala BPS Kabupaten Karanganyar, Sunardi.

Sensus pada keluarga bupati rencananya akan dilaksanakan Sabtu (1/5) kemarin terpaksa meleset karena berbenturan dengan kesibukan bupati. Sebagai ganti, Rina melonggarkan waktu, kemarin. “Kami rencananya pengena orang pertama yang disensus di Karanganyar itu ibu bupati dulu pas tanggal 1 Mei besok, tetapi sepertinya tidak bisa terwujud karena kesibukan ibu,” tutur Diana Puspasari, Kasi Distribusi BPS Karanganyar, Jumat (30/4).

Seusai prosesi tanya jawab, Sunardi menyampaikan sensus tahun ini lebih detail dan lengkap dibanding sensus penduduk sebelumnya. “Ada 42 pertanyaan yang komplet yang mempunyai kegunaan ke depan dalam membantu program-program pemerintah seperti di bidang kesehatan dan pendidikan,” tuturnya. Rencananya pada Agustus nanti jumlah penduduk total Indonesia sudah dapat diketahui berdasar sensus penduduk yang dilakukan Mei ini.

Rina sendiri mengaku cukup senang dengan pelaksanaan sensus penduduk kali ini. Pasalnya selama ia menjabat bupati baru kali ini ia melakoni sensus penduduk. Kendati demikian ia meminta data sensus ke depan dapat digunakan secara pasti dan bukan hanya sekedar simbolis saja. “Dengan sensus ini, dapat dipetakan mana warga yang mampu dan mana yang tidak mampu secara tepat,” tuturnya.

Data sensus penduduk pun ke depan akan menjadi patokan jumlah warga penerima fasilitas Jamkesda, BLT hingga BAZIS. ”Dengan sensus tak ada lagi KTP siluman. Kalau ada warga baru yang tercatat secara tiba-tiba akan ketahuan,” tambah Rina.

0 komentar: